Senin, 18 Maret 2013

Hubungan Indonesia Malaysia


tugas akhir MAKUL PKN
PASANG SURUT HUBUNGAN INDONESIA-MALAYSIA
Politik Luar Negeri Indonesia

Rahmawati Dewi Mustikasari
A.510 110 219


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA







 

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia, mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang PASANG SURUT HUBUNGAN INDONESIA-MALAYSIA, yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “PASANG SURUT HUBUNGAN INDONESIA-MALAYSIA” yang sangat sering terjadi akhir-akhir ini. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru mata kuliah PKN yaitu ibu Risminawati Dra. M.Pd yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

                                                                                    Surakarta, Januari 2012
 

                                                                                                    Penyusun

DAFTAR ISI


Halaman judul …………………………………………………………………………………..    i
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………….   ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………... iii
BAB I Pendahuluan
A.    Latar Belakang ………………………………………………………………………  1
B.     Rumusan Masalah …………………………………………………………………..   1
C.     Tujuan ……………………………………………………………………………….  1
BAB II Pembahasan
A.    Hubungan Indonesia dan Malaysia …………………………………………………   2
B.     Konflik-Konflik Indonesia dan Malaysia …………………………………………..   2
C.     Daftar Kebudayaan Indonesia yang diKlaim Malaysia …………………………….   3
D.    Faktor Penyebab Pasang Surut Hubungan Indonesia Malaysia …………………….   3
E.     Reaksi Masyarakat Indonesia dan Malaysia ………………………………………..   4
BAB III Penutup
A.    Kesimpulan ..............................................................................................................     5
B.     Kritik dan Saran ……………………………………………………………………    5
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………….   6


BAB I
PENDAHULUAN

 

  1. LATAR BELAKANG
Hubungan antara Indonesia-Malaysia selalu mengalami gejolak yang tidak menentu. Hubungan bilateral antara keduanya penuh dengan emosi. Sebgagai negara yang bertetengga, bahkan bisa dibilang serumpun, potensi kerja sama maupun potensi terjadinya konflik amatlah besar. Hubungan kedua negara ini dapat diibaratkan seperti hubungan kakak-adik, kadang dapat saling membantu tetapi kadang terlibat perang urat saraf. Dalam catatan sejarah Indonesia dan Malaysia sudah berperang sajak jaman dahulu kala, ketika indonesia berada di kekuasaan Ir. Soekarno.
Pasang surut hubungan Indonesia dan Malaysia tak lepas dari adanya latar belakang kebudaya dan sejarah. Yakni sama-sama berbasis budaya melayu, bahkan bahasa kedua negara inipun hampir sama dan berasal dari akar yang sama. Selain itu kedua negara ini juga berada dalam ravilitas yang sama yakni siapa yang menjadi “raja” Melayu. Namun, dalam ravilitas tersebut Malaysia bersikap kurang sportif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kebudayaan asli Indonesia yang diklam sebagai kebudayaan asli Malaysia. Tidak hanya kebudayaan, wilayah Indonesiapun banyak yang diakui masuk sebagai wilayah Malaysia.
Melihat tingkah laku Malaysia tersebut, maka tak heran jika bangsa Indonesia menjuluki Malaysia sebagai “Malingsia” atau bahkan secara terang-terangan menyebut Malaysia sebagai “Maling Asia”.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan hubungan Indonesia dan Malaysia mengalami pasang surut ?
2.      Konflik-konflik apa saja yang pernah terjadi antara Indonesia dan Malaysia ?
3.      Bagaimana kronologi konflik-konflik tersebut ?
4.      Bagaimana penyelesaian konflik-konflik tersebut ?
5.      Kerjasama apa saja yang pernah dilakukan oleh Indonesia dan Malaysia ?
6.      Bagaimana reaksi rakyak Indonesia terhadap konflik-konflik yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia ?


C.    TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir makul PKN semester I di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selain itu penulis juga ingin mengetahui serta mengkaji masalah-masalah yang menyebabkan Indonesia dan Malaysia yang bisa dikatakan negara serumpun selalu bersengketa.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    HUBUNGAN INDONESIA DAN MALAYSIA
Dibanding dengan negara lain, hubungan Indonesia dan Malaysia tergolong paling rawan konflik.hal tersebut disebabkan oleh banyaknya klaim Malaysia terhadap kebudayaan asli Indonesia. Selama ini hubungan bilateral antara kedua negara ini memang tidak terlalu mulus. Dengan kata lain relasi bilateral kedua negara ini tidak selalu diwarnai oleh kenangan manis.
Pada masa pemerintahan Soekarno, hubungan negara serumpun ini pernah terguncang bahkan mencapai klimak ketika presiden Soekarno memutuskan hubungan diplomatik dengan malaysia. Indonesia saat ini melihat malaysia sebagai antek kolonialisme yang mendukung penjajahan diatas muka bumi. Politik luar negeri Indonesia saat itu memang lebih cenderung pro-Timur, dalam artian pemerintahan Indonesia yang pada saat itu berada dibawah kepemimpinan presiden Soekarno membenci segala sesuatu yang berbau barat. Karena kolonialisme merupakan produk barat maka Indonesia menunjukkan ketidaksukaannya ketika malaysia lmemilih bergabung dengan Inggris.
Parahnya hubungan Indonesia dan Malaysia pada tahun 1960-an itu semakin terlihat jelas dengan munculnya berbagai slogan politik saat itu. “GANYANG MALAYSIA” merupakan slogan politik Indonesia untuk Malaysia yang menjadi kalimat paling populer saat itu.
Hubungan kedua negara ini pernah membaik pada masa pemerintahan Soeharto. Pada masa pemerintahan presiden RI yang ke-2 inilah Indonesia dan Malaysia bisa menikmati hubungan diplomatik yang cukup mantap.
Hubungan kerjasama yang dilakukan pemerintah Indonesia dan Malaysia pada masa pemerintahan Soeharto dan Mahathir yaitu :
1.      Dalam Bidang Pendidikan
Dalam dunia pendidikan Indonesia dan Malaysia mengadakan hubungan baik yaitu dengan mengadakan pertukaran pelajar secara rutin setiap tahunnya.
2.      Dalam Bidang Ekonomi
Banyaknya investor-insvestor dari Malaysia yang masuk dan menanamkan modal di Indonesia. Hal ini sedikit membantu pemerintah Indonesia dalam mementaskan pengangguran di Indonesia.

B.     KONFLIK-KONFLIK INDONESIA DAN MALAYSIA
Banyak terjadi konflik antara Indonesia dan Malaysia, diantara yaitu :
1.      Pada tahun 1963 terjadi konfrontasi antara Indonesia-Malaysia. Hal ini dikarenakan keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunai, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961.
2.      Pada tahun 2002 kepulauan Sipadan dan Ligitan diklaim Malaysia sebagai wilayah mereka. Dan berdasarkan keputusan  Mahkamah Internasional (MI) perkara ini dimenangkan oleh Malaysia. Sipadan dan Ligitan menjadi ganjalan kecil dalam hubungan sejak tahun 1969 ketika kedua negara mengajukan klaim atas kedua pulau itu. Kedua negara tahun 1997 sepakat untuk menyelesaikan sengketa wilayah itu di MI setelah gagal melakukan negosiasi bilateral. Kedua belah pihak menandatangani kesepakatan pada Mei 1997 untuk menyerahkan persengkataan itu kepada MI.
3.      Pada 2005 terjadi sengketa mengenai batas wilayah dan kepemilikan Ambalat. Pemerintah Malaysia mengklaim kawasan perairan Ambalat sebagai wilayahnya. Klaim ini muncul setelah Malaysia memenangkan putusan Mahkamah Internasional atas sengketa pulau Sipadan dan Ligitan pada tahun 2002. Secara sepihak, Malaysia telah mengklaim wilayah perairan sepanjang 70 mil dari garis pantai Sipadan dan Ligitan sebagai wilayah perairannya. Sementara Indonesia menganggap, kewenangan Malaysia itu hanya 12 mil dari garis pantai kedua pulau tersebut.
4.      Pada Oktober 2007 terjadi konflik akan kepemilikan lagu Rasa Sayang-Sayange dikarenakan lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar Oktober 2007. Sementara itu, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu "Rasa Sayange" adalah milik Indonesia, karena merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi ini sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu hanya mengada-ada.
5.      Pada bulan April 2011 dua negara ini kembali digegerkan dengan kasus penangkapan nelayan Malaysia yang tertangkap tangan oleh petugas Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia.
6.      Pada bulan April 2011 didirikan Musium Kerinci di Malaysia yang merupakan kerjasama antara Malaysia dengan Pemkap Kerinci, Indonesia. Tujuan pembangunan Musium ini adalah untuk mempererat hubungan Malaysia dengan Indonesia. Namun, hl ini justru mendapat tenggapan negatif dari masyarakat Indonesia.
7.      Pada Oktober 2011 Komisi I DPR RI menemukan adanya perubahan tapal batas negara di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yaitu Camar Bulan & Tanjung Datu.


C.     DAFTAR KEBUDAYAAN INDONESIA YANG DIKLAIM MALAYSIA
Tidak hanya konflik yang menyebabkan hubungan Indonesia dan Malaysia mengalami pasag surut, banyaknya kebudayaan Indonesia yang diakui Malaysia juga memberikan andil besar dalam memburukya hubungan diplomatik kedua belah pihak.
Daftar kebudayaan Indonesia yang diakui Malaysia yaitu : Naskah Kuno dari Riau, Naskah Kuno dari Sumatera Barat, Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan, Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara, Rendang dari Sumatera Barat, Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku, Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur, Lagu Soleram dari Riau, Lagu Injit-injit Semut dari Jambi, Alat Musik Gamelan dari Jawa, Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur, Tari Piring dari Sumatera Barat, Lagu Kakak Tua dari Maluku,  Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara,  Motif Batik Parang dari Yogyakarta, Badik Tumbuk Lada, Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat, Kain Ulos, Alat Musik Angklung, Lagu Jali-Jali, Tari Pendet dari Bali.

  1. FAKTOR PENYEBAB MEMBURUKNYA HUBUNGAN INDONESIA DAN MALAYSIA
1. Politik Konfrontasi Malaysia Era Soekarno
Konfrontasi ini merupakan sebuah perang mengenai masa depan Malaya, Brunei, Sabah dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966.
Pada tahun 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya, Federasi Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia.
Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia.
Soekarno yang murka ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Dan Pada tahun 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya.
2. Kasus Klaim Batik dan Iklan Kesenian & Budaya
Kasus klaim sepihak batik dan tari Pendet yang digunakan sebagai iklan Enigmatic Malaysia di Discovery Channel menimbulkan akumulasi ketidaksenangan rakyat Indonesia terhadap Malaysia. Sikap tidak senang Indonesia diwujudkan dalam bentuk nota protes resmi Kemenlu RI kepada Pemerintah Malaysia.


3. Kasus TKI di Malaysia
Seringkali kita mendengar dan membaca tentang nasib TKi di Malaysia yang disiksa dan dianiaya majikannya. Dan biasanya, ujung-ujungnya Pemerintah Malaysia akan lebih memihak warga negaranya sendiri (majikan) ketimbang memproses secara hukum. Dengan sering ter-eksposenya cerita-cerita sedih para TKI di Malaysia, membuat bibit-bibit permusuhan menjadi semakin besar dan luka lama semakin menganga.
4. Kasus Wilayah Perbatasan
Bangsa ini mungkin tidak akan pernah lupa, bagaimana Sipadan dan Ligitan telah direbut oleh Malaysia. Bagaimana kita menjadi tidak berdaya dan babak belur di Mahkamah Internasional. Tentu ini adalah pengalaman yang sangat menyesakkan dan menyakitkan bangsa Indonesia.
Menurut Suhana, Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Malaysia ada di balik kasus perairan Bintan. Ia mengatakan bahwa :” Hal ini dimaksudkan apabila tidak ada tindakan protes dari aparat Indonesia, mereka dapat mengkalim bahwa perairan tersebut merupakan wilayah kedaulatannya”.
Dugaan tersebut dikuatkan dengan cepatnya Marine Police Malaysia mengadang kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan yang menangkap para nelayan yang sedang mencuri ikan tersebut. Yang akhirnya tiga aparat Pengawas Kelautan dan Perikanan Indonesia turut ditahan oleh Marine Police Malaysia.
E.     REAKSI  MASYARAKAT INDONESIA-MALAYSIA TERHADAP KONFLIK YANG TERJADI DIANTARA KEDUA NEGARA
Baik rakyak Indonesia maupun Malaysia memiliki reaksi yang berbeda dalam menaggapi konflik yang terjdi antara dua negara serumpun ini.
1.      Reaksi Masyarakat Indonesia
Reaksi  ketidak sukaan masyarakat Indonesia terhadap Malaysia dinyatakan dalam berbagai cara. Demonstrasi sempat terjadi di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, khususnya setelah kasus Ambalat terjadi. Akibat protes dari Indonesia mengenai lagu Rasa Sayange ditanggapi secara dingin, muncul berbagai tulisan kasar di berbagai forum internet. Beberapa blog juga menuliskan kekecewaannya. Bahkan, iklan suatu obat tradisional menyinggung masalah ini. Malaysia dicitrakan sebagai "pencuri" kebudayaan Indonesia. Dari sini kemudian muncul jargon sarkastik "Malingsia" untuk menegaskan bahwa orang Malaysia hanya bisa mencuri karya seni bangsa Indonesia.
Dalam dunia maya, berbagai forum dan blog menyinggung perlakuan Malaysia terhadap orang Indonesia. Beberapa hacker bahkan melakukan defacing terhadap beberapa halaman muka sejumlah laman lembaga-lembaga Malaysia.
Dari berbagai rentetan kasus yang melibatkan kedua negara, kasus Ambalat dapat dikatakan merupakan puncaknya. Dari berbagai aksi demo massa di Indonesia, aksi massa tak lagi mengangkat kasus Ambalat semata, namun telah bergeser menjadi sentimen anti-Malaysia. Berbagai kelompok pemuda di berbagai daerah di Indonesia bahkan mengaku siap menjadi relawan apabila terjadi perang antara Indonesia dan Malaysia, beberapa di antaranya malah melakukan aksi jempol darah sebagai simbol kesetiaan mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.      Reaksi Malaysia
Karena terdapatnya Internal Security Act maka dalam kebanyakan kasus, masyarakat Malaysia umumnya tidak bisa bereaksi secara signifikan oleh karena itu hanya terjadi pada perdebatan terjadi di dalam forum-forum komunitas, seperti Kaskus atau Topix akan tetapi seperti pada kelaziman umum dalam hubungan internasional pihak pemerintah Malaysia selalu melakukan protes-protes diplomatik dan ketika saat kelompok-kelompok masyarakat di Indonesia menyatakan akan melakukan sweeping terhadap warga negara Malaysia dan melakukan demonstrasi disertai pembakaran bendera Malaysia, pemerintah Malaysia kembali melakukan pemanggilan terhadap duta besar Indonesia di Kuala Lumpur dan diikuti pula dengan pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Ketua Pemuda UMNO sebagai organisasi kepemudaan dari partai UMNO yang berkuasa saat itu di Malaysia.





BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia sudah kurang baik sejak pemerintahan presiden Soekarno. Hal ini dikarenakan adanya konfrontasi politik dari pihak Inggris yang mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya, Federasi Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia. Hal ini ditentang oleh presiden Soekarno yang berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia.
Selain itu banyaknya kasus TKI Yang diperlakukan tidak baik di Malaysia serta kasus perebutan wilayah serta klaim-klaim Malaysia atas kebudayaan asli Indonesia menyebabkan kebencian bangsa Indonesia terhadap Malaysia.
Baknyaknya aksi demo ataupun protes dari masyarakat Indonesia juga menyebabkan hubungan diplomatik antara kedua negara ini mengalami gangguan dan pasang surut.

B.     KRITIK DAN SARAN
Pemerintah Indonesi seharusnya dapat bertindak lebih tegas dalam menindak apa yang telah dilakukan Malaysia terhadap Indonesia agar kedepanya hal-hal yang pernah dilakukan pihak malaysia yang sangat menginjak-injak harkat dan martabat bangsa Indonesia tidak terulang lagi atau bahkan dilakukan oleh negara lain.
Banyaknya kasus TKI yang disiksa dan diperlakukan tidak wajar oleh pMalaysia seharusnya membukakan mata pemerintah Indonesia untuk tidak mengirim lagi para TKI ke Malaysia. Atau pemerintah Indonesia dapat melakukan perjanjian dengan pihak Malaysia agar para TKI yang bekerja disna mendapat perlindungan hukum yang lebih kuat.
Tugas kita sebagai generasi penerus bangsa adalah membudayakan kebudayaan daerah serta lebih mencintai produk-produk logal sehingga tidak ada kebudayaan kita yang diakui atai di klaim oleh malaysia ataupun pihak lain.




DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar